Problem Based Learning (PBL) : Peningkatan Motivasi dan Pemahaman Siswa dalam Mempelajari Tata Cara Berwudhu

 



PBL adalah singkatan dari Problem Based Learning, yaitu metode pembelajaran yang berbasis masalah. Metode ini didasarkan pada teori konstruktivisme, yang menjelaskan bahwa pengetahuan dibangun untuk mencapai pemahaman. 
Dalam PBL, siswa dihadapkan dengan masalah yang relevan untuk mendorong mereka melakukan penelitian dan eksplorasi guna menemukan solusi. Dengan demikian, siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran.


CONTOH TUGAS PBL

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem-Based Learning terhadap Peningkatan Motivasi dan Pemahaman Siswa dalam Mempelajari Tata Cara Berwudhu di Kelas II Sekolah Dasar


No

Komponen

Deskripsi

Keterangan

1

Identifikasi masalah pembelajaran 

(berbasis masalah yang ditemukan di lapangan)

  1. Murid kesulitan dalam mengkonstruksikan dalam mengamati Gerakan wudhu yang dicontohkan oleh guru.

  2. Murid kesulitan menghafal Niat wudhu dan do’a sesudah wudhu

  3. Masih ada murid yang masih belum tertib dalam praktik wudhu

  4. Masih adanya murid yang mengamati dan meniru gerakan teman lainnya ketika berwudhu

  5. Masih ada murid yang bercanda pada saat wudhu


Dikumpul pada Tugas PBL Modul 1


21-10-2024

2

Eksplorasi Penyebab Masalah (literatur dan realitas review)

  1. Murid kesulitan dalam mengkonstruksikan dalam mengamati Gerakan wudhu yang dicontohkan oleh guru.

  • Belum adanya konten pembelajaran berupa visualisasi konkret tentang materi wudhu, seperti poster wudhu

  1. Murid kesulitan menghafal Niat wudhu dan Doa sesudah wudhu 

  • Tidak ada penugasan yang berkelanjutan dalam penghafalan niat wudhu dan do’a sesudah wudhu

  • belum adanya konten pembelajaran berupa visualisasi konkret tentang niat dan do’a sesudah wudhu

  1. Masih ada murid yang masih belum tertib dalam praktik wudhu

  • Murid melakukan Wudhu secara sembarangan dan terburu-buru 

  1. Masih adanya murid yang mengamati dan meniru gerakan teman lainnya ketika berwudhu

  • Murid masih kurang percaya diri dan masih merasa takut salah 

  1. Masih ada murid yang bercanda pada saat wudhu

  • Murid masih terganggu dengan tingkah teman lainnya

Dikumpul pada Tugas PBL Modul 2


24-10-2024

3

Analisis Penentu Penyebab Masalah

  1. Murid kesulitan dalam mengkonstruksikan gerakan wudhu yang dicontohkan oleh guru
    Permasalahan ini mungkin disebabkan oleh:

    • Kurangnya penekanan pada demonstrasi yang berulang: Beberapa murid memerlukan pengulangan atau demonstrasi secara langsung beberapa kali untuk dapat memahami gerakan secara utuh.

    • Gaya belajar murid: Ada murid yang lebih mudah memahami melalui praktik langsung dibandingkan hanya dengan melihat contoh dari guru.

    • Jumlah murid dalam kelas: Jika jumlah murid cukup banyak, interaksi personal antara guru dan murid dalam demonstrasi bisa terbatas, sehingga murid kesulitan memperhatikan setiap detail.



  1. Murid kesulitan menghafal niat wudhu dan doa sesudah wudhu
    Kemungkinan penyebabnya adalah:

    • Keterbatasan metode hafalan yang diterapkan: Metode menghafal yang hanya berupa repetisi tanpa pemahaman makna bisa menyebabkan kesulitan dalam ingatan jangka panjang.

    • Kurangnya bantuan visual dan auditori: Media seperti kartu bergambar, audio, atau lagu yang mengandung niat dan doa mungkin bisa membantu dalam proses hafalan.

    • Perbedaan kapasitas daya ingat: Anak-anak usia SD memiliki daya ingat yang beragam, sehingga perlu pendekatan hafalan yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing anak.


  1. Masih ada murid yang belum tertib dalam praktik wudhu
    Penyebab dari ketidaktertiban ini bisa meliputi:

    • Kurangnya pembiasaan dan bimbingan langsung: Murid mungkin perlu pembiasaan yang lebih sering dan bimbingan langsung agar terbiasa menjalankan wudhu dengan tertib.

    • Lingkungan praktik yang kurang kondusif: Jika area wudhu tidak mendukung keteraturan (misalnya ruang yang sempit atau terbatas), murid mungkin kesulitan menerapkan praktik wudhu dengan tertib.

    • Kurangnya pemahaman mengenai pentingnya tertib: Memberikan pemahaman terkait mengapa tertib saat wudhu itu penting bisa menambah kesadaran murid dalam praktik wudhu.


  1. Masih adanya murid yang meniru gerakan teman saat berwudhu
    Faktor penyebab bisa meliputi:

    • Kurangnya kepercayaan diri: Murid yang belum memahami gerakan mungkin cenderung meniru temannya karena merasa kurang yakin atau takut salah.

    • Metode pembelajaran yang minim individualisasi: Pembelajaran yang kurang mengakomodasi kemampuan individual murid bisa membuat mereka lebih nyaman untuk meniru daripada melakukan secara mandiri.

    • Keterbatasan waktu atau bimbingan dalam evaluasi praktik individu: Adanya bimbingan perorangan yang intensif dapat meningkatkan kemampuan murid dalam melakukan gerakan dengan benar.


  1. Masih ada murid yang bercanda saat wudhu
    Hal ini mungkin disebabkan oleh:

    • Kurangnya pemahaman tentang adab saat berwudhu: Murid perlu diajarkan bahwa wudhu adalah bagian dari ibadah, sehingga membutuhkan ketenangan dan keseriusan.

    • Usia dan sifat anak yang masih suka bermain: Usia SD adalah usia di mana anak-anak cenderung aktif dan suka bermain, sehingga mungkin perlu pendekatan yang lebih kreatif untuk mengalihkan energi mereka menjadi lebih fokus.

    • Kurangnya kontrol atau pengawasan saat praktik wudhu: Pengawasan yang ketat dan pengingat yang konsisten tentang pentingnya sikap tenang saat wudhu bisa mengurangi kecenderungan murid untuk bercanda.


Dikumpul pada Tugas PBL Modul 3


28-10-2024

4

Penetapan Solusi Masalah, Evaluasi dan Refleksi terhadap Pemecahan Masalah, langkah dan solusinya

  1. Penetapan Solusi Masalah:

    • Solusi Pembelajaran Visual: Menyediakan konten visual seperti Video dan  poster wudhu untuk membantu murid memahami langkah-langkah wudhu dengan lebih baik.

    • Metode Hafalan yang Ditingkatkan: Menggunakan alat bantu hafalan seperti kartu bergambar atau audio untuk memudahkan penghafalan niat dan doa.

    • Pembiasaan dan Bimbingan Langsung: Memberikan waktu dan pengawasan yang lebih intensif agar murid dapat mempraktikkan wudhu dengan tertib.

    • Pembelajaran Individualisasi: Memberikan perhatian pada kebutuhan individual murid untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka saat praktik wudhu.

    • Pendekatan Adab dan Keseriusan: Mengajarkan adab berwudhu dan pentingnya ketenangan saat berwudhu agar murid dapat lebih serius dalam praktik.


  1. Evaluasi Pemecahan Masalah:

    • Pengamatan Langsung: Memantau murid saat praktik untuk menilai apakah ada peningkatan dalam tertib dan kemandirian.

    • Tes Penghafalan: Menguji kemampuan murid dalam menghafal niat dan doa wudhu setelah menggunakan metode hafalan baru.

    • Refleksi Harian atau Mingguan: Mengadakan sesi refleksi bersama murid tentang kesulitan dan perasaan mereka dalam menjalankan wudhu.


  1. Refleksi Terhadap Pemecahan Masalah:

    • Evaluasi Efektivitas Visual dan Hafalan: Mengukur efektivitas dari bantuan visual dan metode hafalan dalam meningkatkan pemahaman murid.

    • Umpan Balik dari Murid dan Guru: Mengumpulkan umpan balik dari murid mengenai pengalaman mereka, serta dari guru terkait proses pembelajaran.

    • Perbaikan Berkelanjutan: Berdasarkan hasil evaluasi dan umpan balik, dilakukan perbaikan dalam strategi pengajaran wudhu untuk memastikan pendekatan yang lebih efektif dan menyenangkan bagi murid.




ORDER VIA CHAT

Produk : Problem Based Learning (PBL) : Peningkatan Motivasi dan Pemahaman Siswa dalam Mempelajari Tata Cara Berwudhu

Harga :

https://www.abufariz.com/2024/11/problem-based-learning-pbl-peningkatan.html

ORDER VIA MARKETPLACE

Diskusi